Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama Kabupaten Karanganyar, Rabu (21/6), melakukan monitoring dan evaluasi ke PPID Pembantu DPUPR Karanganyar. Tim PPID diterima oleh Kepala DPUPR, Asihno Purwadi ST, beserta pejabat struktural dan admin PPID.

Tim PPID Utama dari Diskominfo, Kristiana D Kartiningsih SS MM,  menjelaskan monitoring tersebut bertujuan untuk memantau ketaatan dan kepatuhan lembaga publik di dalam penyampaian informasi publik melalui media yang dimiliki oleh DPUPR, sesuai dengan amanat UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu, Tim PPID Utama juga melakukan pendampingan terhadap penyampaian materi informasi, mengetahui kendala yang dihadapi, serta mendapatkan gambaran kinerja PPID Pembantu di dalam penyampaian informasi.

Kepala DPUPR Karanganyar, Asihno Purwadi ST, berharap kehadiran Tim PPID Utama dapat meningkatkan komunikasi dan penyampaian informasi kegiatan DPUPR kepada masyarakat serta meningkatkan layanan informasi publik.

Pengadaan barang berupa 1 (satu) unit truk mobile crane dan 2 (dua) unit mesin pemadat (Vibratory roller), Rabu (21/6), diserahterimakan dari Penyedia Jasa kepada DPUPR Karanganyar. Penyerahan yang bertempat di Kantor DPUPR tersebut disaksikan oleh Kepala DPUPR, Asihno Purwadi ST, sekaligus melihat pengujian peralatan yang diserahterimakan.

Pengadaan peralatan yang dilakukan melalui e-katalog tersebut dimaksudkan untuk mendukung kinerja pelayanan infrastruktur oleh petugas lapangan DPUPR agar lebih optimal. Mesin pemadat berkapasitas 1 ton tersebut akan dipakai sebagai alat pemadat untuk perbaikan jalan, sedangkan mobile crane berkapasitas 3,5 ton tersebut untuk mendukung penataan kawasan.

Petugas UPT Pemeliharaan Jalan Jembatan dan Irigasi Kecamatan Jaten bekerja sama dengan Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Karanganyar memasang papan larangan membuang sampah ke sungai atau saluran/jaringan irigasi. Pemasangan dilakukan masing-masing di Jembatan Bonosari, Jembatan Dukuh, serta saluran irigasi dekat Subterminal Palur.

Pemasangan tersebut bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai dan saluran/jaringan irigasi, mengingat infrastruktur tersebut sangat penting untuk menjaga ekosistem maupun ketahanan pangan guna mensuplai pasokan air ke sawah. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, bahwa setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan sumber daya air.

Yuukkk… Kita jaga bersama sungai dan saluran irigasi milik kita.