Asisten III Setda Bondowoso, Wawan Setiawan SH MH (kedua kiri) menyerahkan kenang-kenangan kepada Kepala DPU-PR Karanganyar, Edhy Sriyatno ST MT, Jumat (15/11)
Jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Jumat (15/11) mengadakan kunjungan studi banding ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karanganyar. Rombongan diterima oleh Kepala DPU-PR Karanganyar, Edhy Sriyatno ST MT, beserta jajaran Kepala Bidang.
Asisten III Sekretariat Daerah Bondowoso, Wawan Setiawan SH MH, yang menjadi pemimpinan rombongan menjelaskan kunjungan studi banding difokuskan pada pelayanan perizinan di bidang bangunan, penataan ruang, serta fasilitas pedestrian. “Kami mendengar pelayanan perizinan dan penyelenggaraan infrastruktur di Kabupaten Karanganyar ini cukup bagus. Kami ingin mencontoh terutama perizinan di bidang bangunan gedung untuk diterapkan di Bondowoso,” ujarnya.
Secara geografis, kata Wawan, Kabupaten Bondowoso dan Karanganyar memiliki kemiripan di mana sebagian kondisi wilayah berupa dataran tinggi. “ATM (amati, tiru dan modifikasi) keunggulan dari Karanganyar, sehingga ada peningkatan kualitas layanan di bidang infrastruktur,” harap Wawan. Sedangkan Kepala DPU-PR Kabupaten Bondowoso, Mulyadi SP MM, menanyakan mengenai di bidang pengendalian pemanfaatan ruang, terutama alih fungsi lahan di Kabupaten Karanganyar.
Kepala DPU-PR Karanganyar, Edhy Sriyatno ST MT, memaparkan penyelenggaraan infrastruktur di Kabupaten Karanganyar
Kepala DPU-PR Kabupaten Karanganyar, Edhy Sriyatno ST MT, menjelaskan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang berpedoman pada Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Karanganyar sudah melakukan revisi Perda RTRW. Kami mengacu ke sana dan semua bentuk alih fungsi lahan harus sesuai dengan Perda RTRW tersebut,” kata dia.
Edhy juga menjelaskan bahwa pemeliharaan di bidang infrastruktur menggunakan konsep pendekatan kewilayahan, di mana Kabupaten Karanganyar memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tiap-tiap kecamatan “Penanganan kerusakan, utamanya infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi bisa dilaksanakan lebih cepat melalui pendekatan kewilyahan,” kata Edhy.
Untuk lebih mempertajam pembahasan permasalahan, kunjungan studi banding dilanjutkan dengan diskusi antarkepala bidang.