Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika diresmikan

Penandatanganan prasasti peresmian Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika oleh Bupati Karanganyar, Drs H Juliyatmono MM, Jumat (25/2)

Warga Karanganyar patut berbangga, sebab kini memiliki sebuah gedung kesenian yang bisa menjadi ikon di Bumi Intanpari. Gedung tersebut diresmikan pada Jumat (25/2) lalu dengan dihadiri oleh aktor kawakan sekaligus pemain teater senior, Slamet Rahardjo Djarot. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Karanganyar, Drs H Juliyatmono MM. Peresmian juga diisi dengan pementasan fragmen Tiji Tibeh yang melambangkan perjuangan RM Said melawan kolonial Belanda yang dimainkan oleh pemain teater siswa SMA, serta dihadiri oleh Rizky KDI.

Dalam laporannya, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Karanganyar, Drs Titis Sri Jawoto, mengatakan pembangunan Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa pekerjaan struktur dan atap membran dikerjakan oleh PT Simpatik Karya Mandiri Tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp 7.74 miliar, sedangkan tahap kedua berupa pekerjaan finishing Tahun 2021 dikerjakan oleh PT Bettindo Bintang Perkasa dengan nilai kontrak Rp 6,81 miliar.   

“Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika terdiri dari dua ruang utama, yaitu ruang pertunjukan berupa panggung dan ruang penonton berupa auditorium. Selan itu juga ada ruang pendukung, antara lain ruang lobi, ruang transit, ruang informasi, ticketing, toilet pengunjung, sirkulasi, dan ruang audio atau lighting,” urainya.

Bupati Karanganyar saat memberikan sambutan di Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika

Lebih lanjut dijelaskan Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika berkapasitas tempat duduk 700 orang yang berbentuk kurva (melingkar) dan bertingkat, sehingga secara visual penonton dapat menyaksikan pertunjukan dengan baik tanpa terhalang oleh penonton lain. “Gedung Teater ini menggunakan penutup atap membran, yang apabila dilihat dari atas, berbentuk segilima yang melambangkan lima nilai dasar Pancasila. Bentuk segilima ini kemudian bertransformasi dengan bangunan pendukung, sehingga didapatkan bangunan yang berbentuk seperti Burung Garuda.”

Bupati Karanganyar, Drs H Juliyatmono, mengatakan Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika dibangun untuk masyarakat Karanganyar. “Gedung ini sebagai wadah untuk meningkatkan apresiasi seni dan budaya di Kabupaten Karanganyar. Wadah edukasi atau pendidikan yang bersifat hiburan. Wadah untuk mempertemukan ide-ide kreatif penggiat seni dengan masyarakat, serta wadah untuk menampung aktivitas seni pertunjukan dan sarana untuk memelihara warisan seni dan budaya bangsa,” kata Bupati.

Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika menggunakan penutup atap membran