Tak Berkategori

Pamsimas Karanganyar studi sistem filtrasi kedap udara ke DPUPR Kebumen

Tim Teknis Bidang Cipta Karya DPUPR bersama District Coordinator (DC) Pamsimas Kabupaten Karanganyar, Selasa (14/9), mengadakan studi komparasi pengelolaan Pamsimas ke DPUPR Kabupaten Kebumen. Kunjungan tersebut terkait rencana peningkatan kualitas air bersih melalui program Pamsimas Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (HID MAMA) Kabupaten Karanganyar Tahun 2021.

Kunjungan rombongan ke Pamsimas Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan

Kunjungan difokuskan pada pengelolaan water treatment Pamsimas di Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Di Desa Jatimulyo, untuk menghasilkan air yang bersih, Pamsimas setempat menggunakan sistem filter kedap udara dengan bangunan filtrasi berada di bawah. “Struktur di bawah ini memungkinkan pemeliharaan yang lebih mudah dibandingkan sistem filtrasi di bangunan atas,” ujar Kasi Sarpras DPUPR Kebumen, Iksanuddin SST MT. Filtrasi yang digunakan menggunakan gravel, pasir silika, manganezolit dan karbon aktif.

Saling tukar cinderamata antara DPUPR Karanganyar dengan DPUPR Kebumen

Kepala Desa Jatimulyo, Sabit Banani SH, menjelaskan Pamsimas Jatimulyo memanfaatkan sumber air dari sumur tua di belakang balaidesa. Air sumur dinaikkan ke tower setinggi 9 meter, dan sebelum dialirkan ke rumah warga, disaring menggunakan dua bangunan filtrasi di bawah. “Hingga saat ini telah dimanfaatkan sebanyak 70 KK dan ke depan akan terus dikembangkan,” kata Sabit.

Paparan mengenai pengelolaan Pamsimas Kebumen di Aula DPUPR Kebumen

Tim DC Karanganyar, Haryono SE, berharap pengelolaan Pamsimas di Desa Jatimulyo bisa menjadi ide baru dan bisa diterapkan di dalam pengelolaan Pamsimas di Karanganyar. Sebelumnya, Pamsimas Karanganyar juga belajar pembuatan water treatment sederhana menggunakan lempung alofan hasil penelitian FMIPA UNS.

Pemeliharaan Rutin Jalan Kyai Mojo

Petugas UPT Pemeliharaan Jalan Jembatan dan Irigasi Kecamatan Karanganyar melakukan pemeliharaan rutin jalan di ruas jalan Kyai Mojo. Pemeliharaan rutin jalan menggunakan bahan Latasir (sand-sheet), di mana lubang-lubang jalan yang ada di ruas Jalan Kyai Mojo ditutup dengan material tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan kinerja jalan agar tetap nyaman dilalui.

Pemeliharaan rutin Jalan Kyai Mojo oleh petugas UPT Pemeliharaan Jalan Jembatan dan Irigasi Kecamatan Karanganyar

Pemeliharaan rutin Jalan Kyai Mojo oleh petugas UPT Pemeliharaan Jalan Jembatan dan Irigasi Kecamatan Karanganyar

Giat Pembibitan Seksi Prasarana Sarana Umum Bidang PKP

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Dinas PUPR Kab Karanganyar melakukan pembibitan tanaman di seputaran alun-alun. Kegiatan rutin dilakukan sebagai upaya pemeliharaan tanaman. Selain untuk pemeliharaan, dilakukan untuk menjaga wajah kota selalu kelihatan bersih,indah, asri dan menambah keindahan seputaran alun-alun menjadi lebih nyaman bagi masyarakat pengguna fasilitas umum. Simak kegiatan sebagai berikut

Pamsimas Karanganyar studi ke Desa Sapen

Penerimaan rombongan di Balaidesa Sapen Mojolaban

Penerima program Pamsimas Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (HID MAMA) Kabupaten Karanganyar Tahun 2021, Selasa (10/8), melakukan studi komparasi pengelolaan Pamsimas di Dukuh Jatisari Desa Sapen Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Kunjungan difokuskan pada pembuatan water treatment sederhana untuk mengurangi kadar logam berat.

Guru Besar FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof Dr Pranoto MSc, yang hadir mendampingi dalam kunjungan tersebut menerangkan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan, lempung alofan secara signifikan mampu mengurangi kadar zat besi pada air sumur dalam. “Lumpung alofan memiliki kemampuan sebagai penyerap logam berat dan bahan beracun yang mungkin terkandung dalam air, sehingga air yang dihasilkan benar-benar air yang sehat dan bersih,” kata Pranoto.

Penjelasan Guru Besar FMIPA UNS, Prof Dr Pranoto MSc, kepada peserta Pamsimas Karanganyar

Pamsimas Dukuh Jatisari memanfaatkan tanah lumpung alofan aktif yang diambil dari Desa Cangkol Kecamatan Mojoloban. Tanah tersebut sudah melalui penelitian dari Laboratorium FMIPA UNS dan dinyatakan layak sebagai adsorben ion logam karena mempunyai porositas yang tinggi untuk menyerap logam berat. “Tidak semua tanah lempung bisa dipakai dan harus melalui melalui penelitian laboratorium, baru bisa dipakai,” terang Pranoto. Lempung alofan yang diterapkan di Pamsimas Jatisari ini dibuat dalam bentuk bulat-bulat kemudian dibakar. Setelah keras, kemudian diletakkan di bak penyaring bangunan Pamsimas dengan ditambah ijuk, arang dan pasir silika. Bahkan, terang Pranoto, air yang dihasilkan ini bisa menjadi semacam sanitizer alami.  

Tim DC Konsultan Pamsimas Karanganyar, Haryono SE, mengharapkan pengelolaan Pamsimas Jatisari tersebut bisa diterapkan di Kabupaten Karanganyar guna menghasilkan air bersih untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kunjungan lapangan ke Pamsimas Jatisari Desa Sapen Mojolaban Sukoharjo

Bangunan bak penyaring di Pamsimas Jatisari Desa Sapen Mojolaban